Cerita yang Galau
love fire |
Kata orang cinta
membuat hidup lebih bermakna. Cinta ialah senyawa yang berdiam di relung-relung
dua hati, menyatukannya. Hingga yang muncul adalah kesatuan. Bahwa kita berbeda
namun kita tertarik satu sama lain. Kita adalah satu kesatuan meski raga kita
berbeda.
Itulah cinta yang
mampu menjungkirbalikkan terma dan logika. Rasa sakitnya tiada terperih bagai
sembilu mengiris luka yang berdarah-darah itu. Pun bila ia berbahagia, tak
terbilang semarak hati seolah terbang kesana kemari. Mengabarkan cerita indah
asmara ke penjuru angin.
Ia mampu membuat
maharaja bertekuk lutut tiada berdaya. Algojo berhati singa rubuh ke bumi,
menyembah kaki nan mungil itu. Mengharap kasih. Mengharap lentik dan senyum
lesung pipit. Merebahkan dada yang bidang untuk maghligai mahkota si kasih
hati.
Cinta membuat beban
dan ia juga menghilangkannya.
Ia bagai pelita
bagi pemuja cahaya.
Ia candu bagi
pemadat di ujung gang sana.
Ia matahari di
musim penghujan.
Badai yang datang
tiba-tiba namun hilang ke negeri entah berantah.
Ia muncul
seolah-olah baru kemarin. Memberi minum bagi jiwa yang dahaga. Kering karena
hampa. Musafir-musafir di gurun sahara. Ber mil-mil menggapai arah. Dan cinta
ibarat rindu tiada tertahan.
Bagi pelaut ia
bintang, yang lari namun muncul kembali. Ketika bulan bersenandung di malam
hari. Kerlap-kerlipnya tak bisa diraih, kecuali oleh jiwa yang terenyuh cahaya.
Ia membuat cerita
getir, diantara langkah hidup yang makin menyusut.
Ia membuat terang,
ketika gelap melanda jiwa pada sudut kamar
Cinta tak bicara
tentang status, pekerjaan, agama, ras, atau hitam dan putih. Ia menyejajarkan
yang beda. Ia menghilangkan sekat hidup.
Ia merombak nilai,
dan gaungnya bisa kau rasai bahkan pada mimpi malam.
Aku tak ingin
menyalahkan cinta, ia tak bersalah seperti halnya jamur di musim hujan.
Aku pernah
cinta…masih ku rasai meski samar, jiwa ku lepas melenggang jauh…
Dan kau beranjak
menjarak…terpasung terma dan logika, jiwa mu terperangkap dalam nada-nada
galau…berceloteh
Cinta kita cerita
galau di musim penghujan…berawal tapi tak bertepi…pelintas pada persimpangan….
Cinta masih
ada…meski kita meracaukannya…
Posting Komentar untuk "Cerita yang Galau"