Uda, sebuah Nama untuk Pengelana
Saya menemukannya, sedang khusuk...memungut gelang, cincin, dan aksesoris warna warni itu, mengaitkannnya pada gantungan. Diam tak banyak kata. seolah ia menikmati pekerjaan itu. |
Fotografi memang bercabang. Adalah lumrah mengingat objek bidikan memang bermacam-macam. Dari mulai manusia, kontur alam, gedung, makhluk kecil, hewan hingga yang tak nampak. Yang terakhir ini berhubungan dengan konsep foto yang lebih mementingkan pesan bukan tampilan gambar saja.
Dari sekian bidang foto, dikenal fotografi jurnalistik, sebuah cabang fotografi yang bersinergi dalam proses jurnalistik. Ada pesan komunikasi. Rangkaian arus pesan berunsur 5W+1 H sengaja dikemonikasikan lewat tampilan foto-foto saja. Ada pula yang disandingkan dengan caption. Ada pula Cuma foto saja. Kita mengenal tiga macam foto jurnalistik, ada foto berita, foto ilustrasi dan foto feature.
Nah, yang terakhir ini yang saya pikir selaras dengan konsep foto story. Ada cerita dalam foto tersebut. Atau menurut Feri Latif, ia berupa foto tentang seseorang yang punya keahlian tertentu. atau seseorang atau orang-orang dengan kejadian tertentu. kalau saya boleh tambahkan.
Foto story lanjutnya ada foto sebagai pembuka cerita, ada foto portrait, foto dia dengna lingkungannya, dan foto penutup. Teori ini bisa dilihat di web blog om fery latif ini.
Saya tertarik pada jenis foto ini, sebagai awalnya saya mencoba mengcapture portrait penjual pasar malam (bazaar) yang minggu lalu berdagang di seputaran taman hiburan rakyat, dimana studio DD FM berlokasi. Dan diatas adalah contoh liputannya. (aksansanjaya)
7 komentar untuk "Uda, sebuah Nama untuk Pengelana"
andai bisa lihat langsung.... ^_^
hehehehehe....
kapan yah bisa ke sana ^_^
Beberapa hasil jepretannya bahkan menimbulkan kerinduan tersendiri dilubuk hati ini untuk segera menyambangi kampung halaman.