Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sosialisasi dalam lipatan Waktu

Seratus lima puluhan siswa-siswi tampak bersemangat menyimak kalimat yang mengalir dari Hazam Khamidi. Meski berada dalam sebuah ruangan 10 X 5 meter, disuasana cerah matahari jam 11 siang. Gairah menatap slide demi slide materi di sebuah layar ber_OHP tetap tak pudar. Pun, untuk itu mereka harus sering menyeka keringat, duduk berdesak-desakan. Terkadang, ditimpali tawa ramai.

Menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) pada April mendatang, memang butuh kerja keras serta strategi matang.

“Murid kelas III les sejam setiap hari, untuk itu mereka masuk pukul 6.30, SKl lah dibagikan jauh-jauh hari, ini untuk kisi-kisi soal menghadapi Ujian Nasional 2009,” kata Faizal.

SKl adalah Standar Kompetensi Lulusan, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 Tahun 2006, berguna sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Dengan adanya SKL, seluruh siswa-siswi baik Dasar, Menengah maupun Menengah Umum di seluruh Indonesia diharap terbantu ketika mengerjakan soal ujian.

Ihwal UAN nanti, sokongan bukan saja dari orang tua, namun juga perusahaan, ini artinya banyak pihak yang peduli. Untuk SMA Negeri 1 Koba, persiapan menjelang UAN termatangkan dengan adanya try out-try out, baik dari sekolah maupun PT.Kobatin, investor timah terbesar kedua setelah PT.Timah.

“Guru-guru bahkan sengaja kompak membeli magiccom”. Hal ini dikarenakan jam mengajar para guru yang makin panjang. “Saya pukul 6.15 sudah tiba di sekolah, pulangnya bisa sampai pukul 16.30, tiap hari kerja, dari Senin sampai Sabtu,” ungkap Faizal.

Pria setengah baya ini, lengkapnya bernama Faizal, M.Pd. Ia adalah kepala Sekolah SMA 1 Koba, Jl. Arung Dalam Koba kabupatan Bangka Tengah, nyambi juga sebagai dosen kelas sore di Universitas Bangka Belitung (UBB) pada mata kuliah Bahasa Indonesia.

Baginya persiapan telah maksimal. Disekolahnya, fasilitas belajar bahkan didukung jaringan internet yang terkoneksi dalam puluhan komputer. Diharapkan siswa dengan mudah mengakses bank soal atau kisi-kisi soal yang tersebar dalam dunia maya tersebut. Ada sekitar 163 murid kelas III di SMA 1 Koba.

“Kami lah maksimal, semuanya tergantung pada diri mereka masing-masing, semua pihak sudah membantu, orang tua, guru, perusahaan, serta pihak lain” tegasnya.

Rabu (4/3)kemarin, diadakan seminar tip dan kiat menghadapi UAN. Seminar ini sebagai bagian dari program tahunan UBB, sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB UBB). Bertempat di aula pertemuan SMA 1 Koba. Selain dari tuan rumah, seminar dihadiri juga oleh siswa/I kelas III dari SMK N 1 Koba, SMA Negeri 1 Namang, MAS Al Mujahirin, dan SMK IDSA Koba. Bertindak sebagai penyelenggara, SMA koba sendiri.

Sedikit berbeda dengan standar sosialisasi pada umumnya, UBB menarik calon mahasiswa melalui “Seminar menghadapi UAN”. Biasanya, sosialisasi langsung mengarah pada pemaparan profil Perguruan Tinggi (PT), pembagian brosur, dan tanya jawab. Tim PMB UBB menawarkan nilai lebih. Ini tampak sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.

Dimulai dengan pemutaran film frofil UBB, lalu dilanjutkan dengan pembagian leaflet hitam putih.Selanjutnya ditimpali dengan pemaparan secara lisan, apa itu UBB?,prosedur penerimaanya?,dan program studi yang ditawarkan. Rentetan arus pesan dalam ragam bentuk dan media ini mengawali acara yang berlangsung hampir 3 jam tersebut.

Yang cukup menarik, pada sesi tanya jawab. Sejumlah siswa melontarkan pertanyaan seputar proses A sampai dengan Z untuk jadi mahasiswa, penambahan program studi (prodi) yang baru, berapa biaya kuliah, sampai pada pemondokan bagi calon mahasiswa. Ada juga yang mengusulkan penambahan prodi ilmu komunikasi. menurut Rossa, ada banyak orang yang tertarik dengan prodi tersebut, sebab sekarang komunikasi diperlukan disemua tempat. Rossa adalah siswa XII IPS SMA N Koba.

Jawaban diberikan cukup jelas, mengenai penambahan prodi, tim yang dikomandani Khairiyansah, MM membeberkan adanya penambahan Fakultas Kedokteran dalam Rencana Induk Pengembangan (RIP UBB).

“Ada rencana pengembangan Fakultas Kedokteran, Ilmu Pendidikan dan sebagainya dalam RIP,” timpal Asman,ST. Dosen tetap Fakultas teknik. Dulunya ia sempat mengajar Madrasah Aliyah.

Menurut, Khairiansyah lagi, biaya kuliah di UBB termasuk yang paling rendah, dan ada kemudahan dalam membayar. Mahasiswa boleh mencicil pembayaran SPP hingga dua kali.

Agenda PMB UBB tahun ini, untuk sosialisasi terbagi dalam beberapa zona. Masing-masing zona mewakili daerah tertentu per kabupaten. Untuk Koba, disamping Khairiyansah dan Asman, tim juga diperkuat Yudi Sapta, SP. Ketiganya dosen tetap pada Fakultas Ekonomi, Teknik dan Pertanian. Masing-masing membawa satu orang mahasiswa untuk urun tangan. Kehadiran Rio, Merlyanda, dan Zainal mampu mencairkan suasana dan membuat kehadiran tim lebih diterima. Selain Koba, tim ini juga menggarap daerah Bangka Selatan. Mereka masuk di zone 4 PMB UBB.

Sejumlah siswa berkomentar positif mengenai hajatan kemarin, pemaparan yang diberikan mampu membuka wawasan mereka tentang UBB. Bahkan menurut Sudarsono, siswa XII IPS SMA 1 Koba, acara tersebut bagus sebab banyak memberi pengetahuan dan motivasi terhadap dirinya.

“(Acara_red) ini bagus, terutama penjelasan tentang UBB, sebab saya ada rencana masuk ke UBB tahun ini, saya lebih mendalami UBB setelah ada acara ini, “ungkap Pajri, teman sekelas Sudarsono.

“Seminar ini maksudnya agar tidak menyusahkan siswa,ada nilai plus yang diberikan kepada siswa, sebab materi untuk masuk ke UBB juga sama dengan materi menghadapi UAN, jadi selain sosialisasi ada tambahan UAN nanti,” aku Khairiansyah.

“Ini sekali Jalan,” ungkapnya lagi. Menurut pria yang akrab dipanggil Anca ini, ‘seminar plus’ kemarin ternyata kali pertama diadakan diantara zona-zona sosialisasi lainnya.

Acara inti berisi tip dan kiat menghadapi UAN dengan menggandeng Bimbingan Belajar Primagama. “Seorang siswa nanti terbebani bukan hanya pada menjawab materi ujian, namun pada masalah teknis, semisal bagaimana melingkari jawaban dengan benar, kadang ada yang pintar secara materi namun ternyata tidak lulus, ini karena faktor kesalahan teknis,” jelas Hazam.

Hazam Khamidi adalah tutor di Bimbel Primagama. Pengalaman sejak tahun 2001 lalu, memberikan ia banyak pengalaman seputar UAN beserta problematikanya. Ia menekankan pentingnya kesiapan secara materi dan mental teknis ketika ujian.

“Yang pertama, siapkan mental, hadapi dengan tenang saat ujian, inilah fungsinya try out,lalu perhatikan hal teknis, semisal teknik melingkari jawaban dengan pena, agar terbaca oleh komputer,” jelas bapak dua anak ini lebih lanjut.

Strategi sosialisasi ala tim PMB UBB ini diharap bermanfaat bagi mereka nanti. Satu diantara kerja keras semua pihak menghadapi April ke depan. Meski untuk itu harus berpeluh keringat.

Zona Tempur di Kandang sendiri

Adanya penentuan sosialisasi berdasarkan zona-zona tahun ini, berbeda dengan strategi sebelumnya. Tahun kemarin, tim-tim sosialisasi disebar secara acak dalam sebuah jadwal yang telah tersusun. Ini artinya,koordinator dan anggota tim PMB hanya bergerak pada hari-hari yang telah ditentukan. Sekarang tim harus menentukan hari dan bentuk sosialisasinya. Pusat hanya menentukan zona dan menyediakan perlengkapan sosialisasi, termasuk media promosi (leaflet, kalendar, poster, stiker, dan film), sound system, dan akomodasi.

Sosialisasi per zona dimaksudkan agar informasi seputar PMB UBB lebih meluas dan mengena ke calon mahasiswa. “ Ini biar dekat dengan sekolah-sekolah, komunikasi lancar dengan zona, “ kata Wahyu CP. Logikanya,semakin dekat penyampai pesan ke penerima, maka pesan dapat diterima dengan baik dan jelas dipahami. Syukur-syukur nanti banyak siswa yang masuk ke UBB.

Istilahnya, memperlebar luasan informasi menurut Wahyu CP,M.Sc, Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK UBB).Harapannya, lebih jauh masing-masing tim dapat melayani pendaftaran dan memberi konsultasi dari sekolah-sekolah di zona masing-masing. Ini semacam kemudahan.

Ini tahun ketiga, Wahyu mengemban amanah sebagai Ketua Panita PMB UBB. Jumlah mahasiswa yang masuk dari tahun 2006 lalu rata-rata tetap, diangka 800_an mahasiswa. Jika termasuk dihitung dari sisi peminat, ada 1200-an lebih pendaftar tiap tahunnya. Jumlah mahasiswa UBB saat ini total 1700 mahasiswa, ini bersih setelah dikurangi mahasiswa Polman Timah. Untuk tahun ini, target mahasiswa yang diharap terjaring sekitar 800 orang.

Ada lima zone dalam bagian promosi dan sosialisasi PMB UBB 2009. Masing- masing mewakili zone 1 (sekitar Pangkalpinang), zone 2 (sekitar Sungailiat), Zone 3 (seputaran Mentok dan Kelapa), zone 4 (seputaran Koba dan Bangka Selatan), terakhir zone 5 (daerah Belitung). Cakupan seluruh daerah di provinsi yang luas ini membutuhkan 14 orang anggota sosialisasi.

Pada minggu keempat di bulan Februari, sosialisasi pada puncaknya. Sebab masing-masing tim gencar turun lapangan. Tercatat, tanggal 20- 21 Februari, zone 2 dikomandani Edy Nurcahya menggarap SMA Setia Budi, SMA Muhammadiyah, SMA Harapan lalu keesokan harinya ke SMK Yapensu, SMKN 1 Sungailiat, SMK Eljhon. Sebelumnya Eva Prasetyo Dkk, bertandang ke SMA N 1 Mentok, SMA Sinar Jaya, SMA Nurul Huda, SMA N 1 kelapa dan SMK Kelapa, pada Kamis sebelumnya, mereka ada di zone 3.

Untuk daerah Pangkalpinang, Fardhan Arkan Dkk di zone 1 turun gunung menyambangi SMA Negeri 1, SMA 3, SMK Bakti, SMA PGRI, SMA THB, dan SMKN 3 pada 23-25 Februari. Di Belitung, Irvani Dkk juga sukses berkelana dari satu sekolah ke sekolah lain, masih di Minggu yang sama.

Direncanakan, pada Jum’at (6/3), Khairiyansyah Dkk kembali mengadakan seminar dengan topik yang sama. Kali ini seminar akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sungai Selan dengan turut mengundang SMA 1 Sungai Selan***

Posting Komentar untuk "Sosialisasi dalam lipatan Waktu"