Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sekilas Cerita SMK Tempo Dulu, Ambacht Cursus dari Kota Manggar Belitung Timur

sekolah-peninggalan-belanda-di-belitung-smk-stannia
sekolah-peninggalan-belanda-di-belitung-smk-stannia
Sejenak kita akan terkaget-kaget kala melihat bangunan besar di hadapan adalah sebuah bagian dari sekolah menengah kejuruan. Pasalnya, bangunan besar ini tampak kontras dengan bangunan lainnya. Ia kelihatan “jadul” dan kuno. Belum lagi, model bangunannya bertipe klasik seolah membawa kita tamasya sejenak ke masa silam.

Ambacht Cursus namanya, berdiri sejak 1928 ketika penambangan timah di bumi Laskar Pelangi masih dikuasai Belanda.


Dua bangunan utamanya adalah bangunan asli ketika pertama dibangun 1928 lalu. Ada dua gedung besar bersisi yang disambungkan dengan selasar pada tiap sisinya hingga membentuk pola persegi.

Bentuk bangunannya ber_arsitektur kolonial bercirikan dinding tinggi agar terkesan megah dengan penggunaan daun jendela lebar berbentuk kupu tarung.
Atap seng sudah mulai berkarat sedang dindingnya bewarna kuning pudar. Pada bagian tertentu, dinding malah bewarna coklat gelap seolah menandaskan usia berpuluh tahun dikandungnya.

Seperti dikutip dari sejumlah sumber, Ambacht Cursus (AC) yang secara harfiah Kursus Kerajinan didirikan oleh perusahaan tambang Belanda NV Gemeenschapelyke Mynbouw Maatschappy Billiton (GMB).

Pada masanya untuk masuk sekolah dengan dua jurusan listrik dan mesin ini susah-susah gampang.

Gampangnya, adalah kesempatan untuk bersekolah di AC terbuka bagi semua pemuda dari seluruh Belitong. Bisa jadi politik etis sudah dijalankan pada masa itu sehingga kesempatan sekolah bukan lagi monopoli para bangsawan dan warga kelas satu.

Selain itu, jika berhasil lolos sebagai siswa AC, masa depan mereka seolah sudah terjamin. Jika lulus nanti mereka akan langsung diterima bekerja di perusahaan timah di Belitong.

Pun selama sekolah, mereka mendapatkan jatah gaji dan sembilan bahan pokok per bulan.

Untuk yang diluar Manggar disediakan penginapan/asrama. Bahkan mereka ditanggung makan sehari tiga kali dengan menu roti.
 
sekolah-peninggalan-belanda-di-belitung-smk-stannia
sekolah-peninggalan-belanda-di-belitung-smk-stannia
Susahnya adalah para peminat harus bersaing ketat dari seluruh penjuru Belitong karena kuota per_Angkatan dibatasi 40 orang saja. Tes masuknya dari mulai tinggi badan hingga tes kemampuan akademik.

Sekolahnya lebih banyak dihabiskan pada praktik di lapangan , di sejumlah bengkel milik GMB.

Hingga kemudian masa revolusi kemerdekaan dan peralihan usaha pertambangan, pamor AC menghilang lalu muncul dengan SMK Stannia pada 1984 lalu.

AC seolah mempertahankan “trah”nya selaku institusi pendidikan meski tak lagi menyediakan kenyamanan bersekolah ala tempo dulu.

Pada kunjungan tempo hari, jejak-jejak sekolah kerajinan ini masih tampak megah. Kebesarannya masih bisa ditemui di jalan Teuku Umar no. A 51, Lalang, Kec. Manggar, Kab. Belitung Timur Prov. Bangka Belitung.

Tiada yang tahu seberapa mampu gedung ini berdiri gagah dalam terpaan panas dan hujan saban hari untuk tahun-tahun mendatang.***

 
gedung-sekolah-belanda-lama-smk-stannia-lama
gedung-sekolah-belanda-lama-smk-stannia-lama

penampakan-sekolah-zaman-belanda-di-belitong
penampakan-sekolah-zaman-belanda-di-belitong

sekolah-smk-stannia-manggar-jaman-belanda
sekolah-smk-stannia-manggar-jaman-belanda

sekolah-smk-stannia-zaman-belanda
sekolah-smk-stannia-zaman-belanda

smk-stannia-peninggalan-timah-belitong
smk-stannia-peninggalan-timah-belitong


Posting Komentar untuk "Sekilas Cerita SMK Tempo Dulu, Ambacht Cursus dari Kota Manggar Belitung Timur"