Oksigen Hati
Pernahkah Kau mencoba Menyusun Kata Cinta dalam Kerangka Nalar Objektivitas….
Sesaat Kemudian Kau dan Aku tersadar…
Cinta Bukanlah Rumus Ilmiah, bentuk dan rupa tak akan mampu Kita Peta_kan, Zatnya pun tak bisa kita uraikan
dalam atom beragam tanda.
Maukah Lalu Kau dan Aku bersahabat dengan Sastra, Cinta berwujud dengan Bahasa.
Bila ku katakan padamu, seribu halaman itu lah buktinya ! atau satu paragraph saja.
Cinta kita terukir dalam hiperbola dan majas personifikasi, Ia tumbuh dalam lading fiksi,
Butirannya membuncah dalam mulut-mulut berbusa ketika aku berpuisi siang dan malam…
Pantas Shakespeare tak padam bila bicara asmara
Mengapa tak Ku buat saja puisi hati tuk dirimu..
Agar kau sadar dunia kini berbaik hati pada mu,
Akan Ku jalin kata-kata dalam bingkai mantera langit biru,
Agar nanti kau tersadar
Puisi Ku seluas itu
Cinta Ku mengalir bagai Hukum Kapilaritas..ke ujung-ujung pena dan tombol alphabet,
Ketika Cinta ku berwujud dalam lembar kertas..kiranya 1000 halaman tak cukup.
Aku tergila-gila padamu, dan itu sebabnya tak ada batasan kapan Ku ungkap cinta..
Bahkan ketika waktu berputar dalam rotasi siang malam dan evolusi alam..
Puisi Ku tak lekang….
Seperti kata mu…Ia bertahta dalam hati…Ia mahkota jiwa untuk pria seperti Ku.
Pernahkah Kau mencintai Ku hingga setiap tarikan nafas…ada Aku di sela-sela Oksigen yang kau hirup..
Tersenyumlah Kasih
Aku mencumbuimu dalam bait cinta..***
Posting Komentar untuk "Oksigen Hati"