Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Barrier Among Us

Ketika ku tulis puisi ini aku bergetar…

bukan pada aura ketakutan atau kehilangan energi yang sangat..

namun kepada kepolosan diri..

ketidakpercayaan pada cinta…

kemuskilan realita yang samar dan makin menguat seiring waktu…

cinta, bila ku katakan aku menyanyangi mu..

percayalah..sebab engkau telah membidangi seluruh hati ini

bila pertemuan ini menjadi indah

seperti harapan yang kita pancangkan dulu

impian kita di titik geografi tepi pantai cinta masa yang lalu

aku akan menangis bahagia…

Cinta, mencintai mu seperti memeluk awan di angkasa

Muskil tapi bisa ku rasakan dekat

Seperti sekarang..kita bagai lumut hijau di permukaan batu kali

Atau seperti akar pada tanah yang menguat

Saat ini, kita berdiri pada titik kerinduan

Seolah waktu berujung menanti akhir

Seolah kau dan aku terpisah dalam kilometer tiada batas

Seolah kita uap yang saling menipis

Sambil berusaha merengkuh jiwa yang kalah massa…

Mencintai mu buat ku alpa jalan realita

Sebab kita membuat kenyataan

Sekarang Kau dan aku bersisi dalam tajuk rindu

Menyapa dalam tangan dan jemari

Yang entah sampai pada muara mana.

Aku mencintai mu seperti angin beriak..

Seperti awan menyinari tanah yang kita injak berdua

Seperti bayi yang rindu pelukan hangat

Love You…really Love You.***

Pangkalpinang, 25 April 2008

17.00

1 komentar untuk "Barrier Among Us"

Luca 29 April 2008 pukul 10.29 Hapus Komentar
:-))