Orang Bangka di Arkansas ketika Musim Fall
Sekarang Sembilan
November 2014 untuk bercerita bahwa Fall (musim gugur) benar ku rasa setelah
empat bulan lamanya di negeri paman Sam. Saya mulai merasakan dinginnya hari
meski matahari bersinar terang dan langit membiru. Bagi saya, matahari dan biru
identik dengan peluh keringat dan keringat. Disini, saya mulai melapisi kaos
dengan baju lengan panjang serta jaket. Saya mulai melihat bagaimana pepohonan
mulai menguning kemudian merah kecoklatan dan akhirnya satu persatu jatuh
berguguran. Pohon meranggas tinggal cabang-cabangnya seperti jari-jari manusia
merentang di latar biru langit.
Malamnya
apalagi, dinginnya menusuk tulang. Bagi pelajar yang sering pulang malam karena
betah berlama-lama di perpustakaan-memang karena mengerjakan tugas segunung
itu-cuaca dingin terkadang menyiksa. Maklumlah selama ini tinggal dan besar di
daerah tropis, Bangka yang tak terbiasa hawa dingin yang kadang berbicara seolah-olah
mengeluarkan uap itu.
Tapi saya
beruntung merasakan Summer (musim panas) ketika pertama sampai di US. Kondisi
cuaca sebelas dua belas dengan Indonesia, memudahkan proses menyesuaikan dengan
lingkungan sekitar. Suasana enam minggu di Kansas memudahkan mengenal kehidupan
di Amerika. Pun, ketika ke Arkansas masih sempat selang beberapa minggu
menikmati panasnya summer di Selatan Amerika ini.
Diperkirakan
dalam beberapa minggu lagi, mungkin pertengahan Desember, Winter akan menyapa.
Saya pun makin penasaran dengan seringnya bertanya. Bagaimana cara jalan,
maklum jalan akan beku dan licin perlu trik khusus agar tak jatuh. Bagaimana
dengan jaket yang pas, maklum tak biasa berjaket tebal kecuali jaket kulit.
Pertanyaan yang kadangkala sama halnya dengan teman saya, Nahid, anak
Bangladesh yang ambil undergraduate jurusan teknik fisika ini. Pertanyaannya
pun tak jauh-jauh saya tanyakan ke Yosuke, orang Jepang yang juga
undergraduate. Maklum lagi, Jepang punya empat musim sama halnya US.
Yang juga
jadi makin penasaran, keluarga di Bangka. Adik adik sudah mulai bertanya cerita
musim salju. Istri di rumah minta dikirimkan foto perang-perangan salju.
Pokoknya segala hal berbau salju patutlah diceritakan untuk yang dirumah.
Mungkin film Ice Age itu begitu menginspirasi mereka.
Well, yang
pasti, bagaimanapun kondisi cuaca akan tiba, belajar selalu menjadi prioritas.
Kadangkala timbul rasa jenuh maklum semangat turun naik. Kadangkala soal
makanan yang tak nyaman di lidah. Kadangkala rindu dengan suasana di rumah dan
sebagainya. Namun, saya tetap ingat pesan Mak di kampong, untuk selalu
beribadah ketika suasana hati sedang gundah. Saya pikir wajar, ketika diterpa
kesulitan, kita akan selalu mencari pegangan agar tak goyah.
Sebelum
winter datang, baiklah dinikmati saja Fall tahun ini. Ada banyak cerita untuk diungkapkan.
Akan saya ceritakan di kemudian hari. Ini sejumlah foto suasana Fall di Russellville
Arkansas, the place I live now. ***
Mulai Menguning |
Perpustakaan ATU |
Cabang Pohon Gundul |
Perpustakaan Ross D Pendergraft |
Berubah Warna |
Posting Komentar untuk "Orang Bangka di Arkansas ketika Musim Fall"