Wow Gak Nyangka, masih ada Lutung di Kampus Universitas Bangka Belitung !
lutung balun ijuk |
Pohon-pohon
tinggi di depan mata saya tiba-tiba bergerak, dedaunan rimbunnya seolah
melambai-lambai. Mata saya langsung tertuju ke atas. Makhluk hitam tampak berkejaran,
bergelantungan dari dahan ke dahan. Ada lima ekor lebih yang terlihat. Dan
kesemuanya lincah, seolah melayang di udara. Baru kali ini saya bisa melihat
langsung mereka, Lutung Bali.
Yah
hari ini saya baru melihat Lutung atau Langur. Bagi karyawan atau mahasiswa UBB
yang ngantor atau kuliah di Kampus Terpadu Universitas Bangka Belitung (UBB) di
Balun Ijuk terutama di Kampus Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi(FPPB) biasa melihat kawanan lutung yang masih liar ini. Hutan di depan Kampus
yang masih alami memang habitat mereka.
Warnanya
didominasi hitam. Langsing berekor panjang. Karena cuaca agak mendung dan
terhalang dedaunan, saya belum mampu menggambarkan bentuk wajah. Namun diantara
bulu hitam itu, ada juga warna putih sedikit abu-abu di ujung bulu badan dan
pada wajahnya. Gesit dan cekatan. Kakinya tampak lebih panjang dibanding
tangannya. Keduanya kokoh memegang dahan.
Tampaknya
mereka tidak terganggu kehadiran manusia di areal ini. Saya mencoba berjalan
beberapa langka mendekat biar lebih jelas melihat. Berusaha mengamati. Namun
tak berani lebih dekat lagi, selain karena banyaknya semak dan areal rawa-rawa,
saya takut mereka kabur. Untuk pertemuan awal, saya mencoba membidik dengan
kamera. Beberapa berhasil saya abadikan. Meski tak sampai pada foto close up.
Rasanya
ingin lebih dekat lagi, paling tidak sampai di bawah pohon dimana mereka
bergelantungan. Tapi hasrat itu saya tahan. Maklum prilaku binatang liar belum
bisa diprediksi dan saya pun tak punya referensi bagaimana berhubungan dengan
lutung. Cukup menyaksikan dari jarak sekitar 50 meter. Saya ibarat tamu bagi mereka.
Dan tamu ini berusaha untuk menahan diri.
Lutung
itu tampaknya bermain. Saya tidak melihat aktifitas menyantap makanan. Mereka
bergelantungan, seolah ini sore waktunya bermalas-malasan. Kadang pindah dari
dahan ke dahan lain. Pohon yang lebat memberikan dahan dan cabang yang rapat.
Ada yang duduk santai. Ada yang memanjat. Sebuah sore di halaman rumah bagi
kawanan itu.
Sore
sehabis hujan itu saya berkunjung ke Kampus Terpadu yang terletak di desa Balun
Ijuk Sungailiat Bangka. Kampus Bali singkatan dari Balun Ijuk biasa disebut
adalah sebuah kampus yang terletak di perbukitan desa. Hutannya masih alami dan
tidak terkena penambangan timah. Penduduknya sebagian besar adalah petani
sayur. Pohon-pohon masih tinggi memberikan buah-buah dan daun segar bagi Lutung
Bali.
Saya
pikir adalah keberuntungan bagi UBB. Kampusnya masih nyaman ditinggali hewan
asli. Atau bisa jadi mereka tak punya lagi habitat lain untuk ditinggali.
Apalagi sekarang hutan yang menjadi habitat mereka makin mengecil dan
terperangkap oleh pembangunan kampus baru. Jalan baru dibuat dan mengelilingi
areal hutan ini. Pepohonan ditebang dan tanah diurug, dipapas atau ditimbun.
Tinggal lah hutan kecil, dimana Lutung Bali tinggal.
Keberuntungan
ini jangan sampai hilang. Konsep green campus yang saya dengar tahun-tahun lalu
itu, wajib diaplikasikan. Tapi saya yakin, UBB pun sadar dan berusaha akrab
dengan lingkungan ini. Kebijakan untuk melarang penebangan liar, berburu dan
aktivitas merusak alam lainnya jauh-jauh hari ditetapkan.
Dengan
areal hutan seluar 146 Ha, UBB menjadi Perguruan Tinggi terluas di Bangka
Belitung. Areal yang masih didominasi hutan dengan pepohonan tinggi, rawa,
perbukitan dan sungai. Sebuah daerah yang harus pintar-pintar dimanfaatkan.
Termasuk bagaimana seimbang dengan kehidupan faunanya.
Saya
pikir pasti ada lagi fauna lain selain lutung Bali (Balun Ijuk). Bisa jadi
masih ada pelanduk atau kancil. Selain beragam spesies burung, kupu-kupu,
serangga, ngengat dan hewan kecil lainnya. Bagi peminat fotografi makro, saya
sarankan anda untuk sering-sering berkunjung ke kampus Bali. Saya jamin anda
tidak akan kekurangan obyek.
Lutung (atau dalam bahasa lain
disebut langur) merupakan kelompok monyet Dunia Lama yang membentuk genus
Trachypithecus. Secara garis besar, lutung tersebar di dua
wilayah: Asia
Tenggara (India
barat daya, Tiongkok selatan, Kalimantan, dan Bali)
dan India selatan berikut Sri Lanka.
Lutung
berbadan langsing dan berekor panjang. Warna bulu (rambut) tubuhnya berlainan
tergantung spesiesnya, dari hitam dan kelabu, hingga kuning emas. Jika
dibandingkan dengan kakinya, tangan lutung terbilang pendek, dengan telapak
yang tidak berbulu. Ukuran lutung berkisar antara 40-80 cm, dengan berat 5-15
kg; pejantan berbadan lebih besar
daripada betinanya. Tonjolan di atas matanya
membedakan lutung dari saudara dekatnya, surili.
Lutung
hidup di hutan, terutama hutan hujan.
Sehari-hari bergelayutan dan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, lutung
termasuk hewan siang (hewan diurnal), dan sangat aktif pada pagi
dan sore hari. Hewan ini hidup bergerombol antara 5-20-an yang dipimpin oleh
seekor jantan. Suara pejantan ini sangat nyaring, ditujukan terutaman untuk
mengingatkan agar kelompok lain tidak memasuki wilayahnya.
Lutung
termasuk herbivora yang terutama makan dedaunan, buah-buahan, dan kuncup bunga. bahan makanan yang cenderung
keras ini bisa dicerna, karena lutung memiliki empat kamar pada lambungnya.
suasana kampus ubb nan hijau |
bermalas-malasan di dahan |
santai |
fisik lutung |
lutung balun ijuk |
2 komentar untuk "Wow Gak Nyangka, masih ada Lutung di Kampus Universitas Bangka Belitung !"