Wow...bukan Wisata di Belitung, Air terjun dan Kolam alami ini ada di pulau Bangka
Siapa sangka ada air
terjun di Bangka, sebagai tempat wisata Bangka, karena secara geografis, pulau
Bangka hanya punya bukit saja. Ada yang menyebutkan bukit Maras sebagai gunung,
padahal daratan tertinggi di pulau Bangka ini ketinggiannya hanya sekitar 700
meter tak sampai disebut gunung ,yang ketinggiannya harus diatas 1000 meter
ditas permukaan laut. Relevansi dari adanya gunung dan air terjun sangat
rasional, sebab gunung merupakan area tertinggi, dimana air dari atas akan
turun dengan cepat. Ada gunung, kemungkinan besar akan ada air terjun seperti
halnya di pulau Jawa sana. Ini bearti ada tempat wisata Bangka Belitung baru
selain wisata pantai di Bangka atau wisata pantai Belitung sana.
Jadi apakah pulau
Bangka ada air terjun?, jawabannya tentu saja ada. Yah, ini bukan air terjun
seperti (maaf) Sadap di Perlang Bangka Tengah yang pada dasarnya air mengalir
bukan air jatuh. Ini benar-benar air terjun yang jatuh dari atas dan menghempas
90 derajat ke dasar bebatuan di bawahnya. Tebakan anda mungkin air terjun
Dalil, yah air terjun di desa Dalil termasuk dalam air terjun yang ada di kawasan
perbukitan Maras. Namun bukan air terjun Dalil maksud saya.
Adalah air terjun Lakedeng yang ada di desa Berbura Kecamatan Riau Silip. Lakedeng tinggi menjulang sekira 20 meter. Lokasinya tersembunyi di kaki gunung Maras.
Menurut penuturan
sejumlah warga, mahasiswa peserta (KKN) Kuliah Kerja Nyata dari UBB yang
berinisiatif mengangkat potensi Lakedeng ini ke publik. Salah satu programnya
adalah promosi lewat Sosial Media. Upload foto lewat Facebook dan Instagram itu
lalu sukses memancing rasa penasaran orang awam untuk datang berkunjung. Lambat
laun, efek bola salju bergulir ketika pengunjung baru memposting foto selfie berlatar air terjun itu ke sosial
media lalu menarik calon pengunjung lain. Begitulah seterusnya.
Kini potensi wisata ini
digarap secara swadaya dan sederhana oleh masyarakat desa. Berdasarkan pantauan
di lapangan, tak ada plang nama besar sebagai pertanda jalan. Hanya ada plang
nama kecil ditulis dibuat dengan seadanya. Itupun tak jelas kelihatan dari
jalan utama. Pengunjung pun harus banyak bertanya ke masyarakat sekitar.
Untuk pengendara mobil
tak bisa masuk dikarenakan akses jalan masih terbatas. Sehingga, untuk ke
lokasi, para pengunjung harus berjalan kaki sekira dua jam perjalanan dari
jalan raya desa Berbura. Itu pun baru sampai ke check point sekaligus lokasi parkir sepeda motor. Lain halnya, bagi
pengendara motor, diperlukan waktu setengah jam untuk sampai titik dimaksud.
Dari lokasi check point itulah, saya harus berjalan
kaki sekitar setengah jam perjalanan.
Perjalanan akan berupa menembus hutan
lebat dan mendaki medan berbatu dan penuh akar kayu. Perjalanan cukup terbantu
dengan adanya petunjuk jalan yang dibuat oleh mahasiswa KKN tadi. Salah jalan
bisa tersesat dikarenakan lebatnya vegetasi alam di kawasan ini.
Perasaan letih dan
berkeringat akhirnya terbayar dengan pesona air terjun Lekedeng. Penjunjung
dapat mandi dan berpuas diri berfoto bersama disini. Pengunjung yang tak
terbiasa melihat air terjun, dijamin akan terkagum-kagum. Air dari atas
tiba-tiba muncul dari sela-sela bebatuan dan jatuh menghantam bebatuan
dibawahnya. Jika tak musim hujan, volume air tak begitu besar, sehingga
pengunjung yang mandi dapat merasakan sensasi bahu dan punggung dipijit.
Sungai Jernih mengalir melewati lebatnya pepohonan di Maras |
Selepas berleha-leha di
Lakedeng, pengunjung sebaiknya tak langsung pulang. Ada lagi visitasi tambahan
yakni ke Kolam Alami-sayangnya belum diberi nama- yang terletak tak jauh dari
kawasan air terjun dimaksud. Jaraknya lumayan dekat dan menembus hutan lebat
dengan medan vegetasi hutan bawah. Kolam ini adalah bagian alami dari aliran
sungai yang menembus belantara hutan Maras. Luasnya sekitar 15 meter persegi.
Kata guide lokal yang ditemui di lokasi,
kedalaman air bisa mencapai tujuh meter. Itulah sebabnya, pengunjung dapat
menaiki tebing terjal yang membidangi kolam ini, lalu pengunjung terjun bebas
ke bagian tengah kolam. Air yang dingin dijamin membuat tubuh kembali segar.
Selain dipayungi tebing terjal dan pepohonan rimbun, kolam ini alami ini
dipercantik dengan vegetasi tumbuhan air yang
tumbuh didasar pinggir kolam, lalu dipercantik dengan ragam bebatuan
rata-rata kepalan tangan bewarna warni.
Potensi Lakedeng dan
Kolam Alami diatas masih dapat dikembangkan. Pantauan di lapangan, banyak
sekali muda-mudi rombongan menuju wisata ini. Beberapa diantaranya mengaku,
penasaran dengan keberadaannya. Pengunjung lain mengaku ingin suasana liburan
yang berbeda dan ada rasa petualang.
Selain dianugerahi
pantai yang indah, mungkin sudah saatnya opsi liburan bagi masyarakat Bangka
diperluas ke Lakedeng. Pengunjung bukan hanya menikmati syahdunya Lakedeng,
mereka juga akan dapat merasakan sensasi dingin kolam alami air tawar. Bukan
tidak mungkin, pengunjung malahan akan menemui sejumlah air terjun lainnya.
Konon katanya masih ada sejumlah air terjun yang alami dan cantik yang masih tersembunyi
di lebatnya perbukitan Maras. So, yuk mari berkunjung ke Lakedeng. ***
inilah Air Terjun Lakedeng |
Kolam Bidadari di Lakedeng |
Kolam Air Jernih di Hutan Maras |